Hata, demi didengar raja Benhadad akan kata ini sementara ia duduk santap sehidangan dengan segala raja-raja itu dalam kemah besar, maka titahnya kepada hamba-hambanya: Langgarlah olehmu! Maka dilanggarnyalah akan negeri itu.
Bagian ini menampilkan referensi silang terperinci yang dirancang untuk memperkaya pemahaman Anda tentang Kitab Suci. Di bawah ini, Anda akan menemukan ayat-ayat yang dipilih dengan hati-hati yang menggema tema dan ajaran yang terkait dengan ayat Alkitab ini. Klik pada gambar apa pun untuk menjelajahi analisis terperinci dari ayat-ayat Alkitab terkait dan mengungkap wawasan teologis yang lebih dalam.
1 Raja-raja 16:9 (IDN) » Maka oleh Zimri, seorang hambanya, yaitu penghulu bahagian rata, diadakan suatu fakat hendak mendurhaka kepadanya, sementara ia di Tirza duduk makan dalam rumah Arza, bendahara di Tirza, dengan mabuknya.
1 Raja-raja 20:16 (IDN) » Hata, maka mereka itupun keluarlah pada ketika tengah hari, sementara Benhadad duduk santap dengan mabuknya di dalam kemah besar serta dengan segala raja-raja, tiga puluh dua orang, yang membantu akan dia.
Amsal 31:4 (IDN) » Tiada patut kepada raja-raja, hai Lemuil! tiada patut kepada raja-raja minum air anggur, atau kepada putera raja santap minuman yang keras;
1 Samuel 25:36 (IDN) » Hata, apabila sampailah Abigail kepada Nabal, heran, maka adalah dalam rumahnya suatu perjamuan seperti perjamuan raja dan bersukacitalah hati Nabal serta dengan amat sangat mabuknya; maka sebab itu sepatah katapun tiada dikabarkan Abigail kepadanya, baik besar baik kecil, datang kepada dini hari.
Lukas 21:34 (IDN) » Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan ditakluk oleh gelojoh dan mabuk dan percintaan kehidupan ini, sehingga dengan tiada disangka-sangka hari itu terentang ke atasmu seperti jerat.
Daniel 5:2 (IDN) » Maka dalam santap air anggur itu bertitahlah Belsyazar: Hendaklah orang membawa akan segala bejana emas perak yang telah dikeluarkan oleh Nebukadnezar, ayahanda baginda, dari dalam kaabah yang di Yeruzalem, supaya dari padanya boleh diminum oleh baginda dan oleh segala menteri dan isteri dan gundik baginda.
Daniel 5:30 (IDN) » Hata, maka pada malam itu juga dibunuh oranglah akan Belsyazar, raja orang Kasdim itu.
Yeremia 43:10 (IDN) » dan katakanlah kepada mereka itu: Demikianlah firman Tuhan semesta alam sekalian, yaitu Allah orang Israel: Bahwasanya Aku kelak menyuruhkan orang memanggil ke mari Nebukadnezar, raja Babil, yaitu hamba-Ku, dan Aku akan mendirikan takhtanya di atas segala batu ini, yang sudah Kutudungi, maka iapun akan menghamparkan kain permadaninya padanya.
2 Samuel 13:28 (IDN) » Hata, maka Absalom berpesan kepada segala hambanya demikian: Camkan baik-baik, apabila bersukacitalah hati Amnon oleh air anggur itu, serta kataku kepadamu: Bunuhlah akan Amnon itu, maka hendaklah kamu membunuh akan dia dengan tiada takut, karena aku yang sudah berpesan begitu kepadamu; maka sebab itu hendaklah kamu gagah dan memberanikan dirimu.
Efesus 5:18 (IDN) » Jangan kamu mabuk anggur, hal itu mendatangkan percabulan, melainkan hendaklah kamu penuh dengan Roh,
1 Raja-raja 20:12 Komentar Ayat Alkitab
Makna dari 1 Raja-Raja 20:12
Ayat ini mencatat momen penting dalam sejarah Israel, di mana Raja Ben-Hadad dari Siria mengancam untuk menyerang Israel. Melalui pengantar Nabi Elia, kita dapat memahami konteks spiritual dan politis dari situasi tersebut. Dalam penafsiran ini, kita akan menggali beberapa aspek penting dari ayat ini berdasarkan komentar dari para ahli alkitab seperti Matthew Henry, Albert Barnes, dan Adam Clarke.
Contextual Analysis
Dalam 1 Raja-Raja 20:12, Raja Ben-Hadad mengumumkan perang melawan Israel dengan semangat yang tinggi. Dia yakin akan keberhasilannya dan menganggap remeh kekuatan Israel, yang dipimpin oleh Raja Ahab. Ini menunjukkan titik ketegangan antara dua kerajaan yang berbeda dalam sikap dan kepercayaan.
Pemahaman dari Komentar Alkitab
Matthew Henry mencatat bahwa Ben-Hadad mengandalkan kekuatannya dan menolak untuk memperhitungkan campur tangan Tuhan. Ia menekankan bahwa saat-saat seperti ini membuktikan ketidakberdayaan manusia di hadapan rencana ilahi.
Albert Barnes menjelaskan bahwa ancaman yang dibuat oleh Ben-Hadad adalah kesombongan yang menyombongkan diri, di mana dia menyamakan kekuatannya dengan kuasa Tuhan. Barnes menekankan perlunya umat untuk bersandar kepada Tuhan dalam setiap situasi tantangan.
Adam Clarke menggarisbawahi bahwa ancaman perang menunjukkan untuk menegaskan posisi Raja Ahab dan memperjelas bahwa tindakan ala dia berdasarkan keyakinan bahwa Tuhan ada di pihaknya. Clarke memberikan wawasan tentang pelajaran moral dan spiritual yang dapat diambil dari situasi konflik ini.
Makna Spiritual
Ayat ini juga mengajak kita untuk merenungkan bagaimana kita mendepani tantangan di dalam kehidupan kita sendiri. Penuh dengan pelajaran moral, kita diajak untuk:
Memahami bahwa sering manusia terlalu percaya diri dalam kekuatan mereka sendiri.
Menyerahkan segalanya kepada Tuhan sebagai sumber kekuatan dan perlindungan.
Menghindari sikap sombong yang dapat mengarah pada kejatuhan.
Hubungan Ayat
1 Raja-Raja 20:12 terhubung dengan berbagai tema dan ayat lain dalam Alkitab. Berikut adalah beberapa referensi silang yang relevan:
1 Raja-Raja 18:17-24 - Persaingan antara Elia dan nabi-nabi Baal, menunjukkan kuasa Tuhan.
2 Tawarik 18:1-34 - Keterkaitan antara perang dan keyakinan akan Tuhan dalam kehidupan Raja Ahab.
Yesaya 31:1 - Peringatan terhadap berharap pada kekuatan manusia daripada Tuhan.
Mazmur 20:7 - "Beberapa mengandalkan kereta dan beberapa pada kuda, tetapi kami akan ingat akan nama Tuhan, Allah kami."
Yehezkiel 31:3-5 - Sebuah analogi tentang kebanggaan yang menumbuhkan kehancuran.
Yosua 1:9 - Dorongan untuk berani dan kuat, karena Tuhan menyertai umat-Nya.
Roma 8:31 - "Jika Allah di pihak kita, siapakah yang dapat melawan kita?"
1 Korintus 1:27-29 - Tuhan memilih yang lemah untuk mempermalukan yang kuat.
Yakobus 4:6 - "Allah menentang orang yang angkuh, tetapi mengasihi orang yang rendah hati."
Galatia 6:3 - Menekankan pentingnya kerendahan hati dalam mengakui keadaan kita.
Kesimpulan
1 Raja-Raja 20:12 memberi kita pelajaran berharga tentang ketergantungan kita kepada Tuhan di tengah tantangan dan ancaman. Pandangan dari para penafsir menunjukkan bahwa meskipun kita mungkin merasakan ancaman di sekitar kita, ‘keberanian untuk mempercayai’ justru adalah sumber kekuatan yang hakiki. Dalam visi lebih luas, kita dipanggil untuk saling mengingatkan bahwa Tuhan selalu menyertai kita dalam setiap pergumulan hidup. Ayat ini, dengan sendirinya, berfungsi sebagai batu loncatan untuk menjelajahi lebih jauh tentang cara Tuhan berinteraksi dengan umat-Nya dan bagaimana kita seharusnya merespons tantangan.
*** Komentar ayat Alkitab terdiri dari sumber domain publik. Konten dihasilkan dan diterjemahkan menggunakan teknologi AI. Harap informasikan kami jika ada koreksi atau pembaruan yang diperlukan. Umpan balik Anda membantu kami meningkatkan dan memastikan keakuratan informasi kami.