Penjelasan Alkitab: Roma 2:22

Dalam Roma 2:22, Paulus menekankan sikap hypocritical dari orang-orang yang mengajarkan hukum, tetapi melanggar hukum tersebut. Ayat ini menyoroti pentingnya konsistensi dalam iman dan tindakan. Dalam konteks ini, mari kita lihat pemahaman yang lebih dalam mengenai ayat ini, dikombinasikan dari beberapa komentar Alkitab.

Makna Ayat

Roma 2:22 berbunyi, "Engkau yang berkata: 'Jangan berzina,' apakah engkau sendiri berzina? Engkau yang membenci berhala, apakah engkau sendiri mencuri?" Ini mencerminkan argumen Paulus bahwa ajaran moral harus diikuti oleh tindakan yang sesuai.

Interpretasi Berdasarkan Komentar Alkitab

• Matthew Henry:

  Henry menyoroti bahwa Paulus mengingatkan orang-orang Yahudi yang mengandalkan hukum untuk keselamatan mereka, tetapi mereka sendiri tidak melakukannya. Selain itu, ia menggambarkan perlunya introspeksi, menuntut agar kita tidak hanya bersuara melawan dosa orang lain tanpa mengulangi dosa yang sama.

• Albert Barnes:

  Barnes menunjukkan bahwa pernyataan Paulus kalau mereka mencuri dan berzina, meskipun melarang orang lain, menciptakan hipokrisi yang besar. Hal ini memperlihatkan bahwa melanggar hukum Allah sama seriusnya dengan mengajarkannya.

• Adam Clarke:

  Clarke menjelaskan bahwa suntikan moral dari ayat ini adalah untuk memperingatkan setiap orang bahwa mengajarkan orang lain harus ditunjang dengan kehidupan pribadi yang mencerminkan ajaran tersebut.

Hubungan dengan Ayat-Ayat Lain

Roma 2:22 memiliki banyak kesamaan dengan ayat lainnya, berikut adalah beberapa referensi silang yang relevan:

• Mateus 7:3-5: Menekankan tentang memeriksa diri sebelum mengkritik orang lain.
• Jakobus 1:22: Menyatakan pentingnya menjadi pelaku firman, bukan hanya pendengar.
• Galatia 6:1: Mengingatkan kita untuk mengoreksi saudara yang berbuat dosa dengan sikap yang penuh kasih.
• 2 Korintus 13:5: Mengajak orang percaya untuk menguji iman mereka sendiri.
• Mateus 23:3: Kristus mengingatkan tentang melakukan apa yang diajarkan, namun tidak melakukan tindakan yang sama.
• 1 Yohanes 1:6: Menyatakan bahwa jika kita berkata bahwa kita bersatu dengan-Nya, kita harus berjalan dalam terang.
• Lukas 6:41-42: Tentang kaca mata yang kita gunakan untuk membandingkan kesalahan orang lain dengan kesalahan kita sendiri.

Proses Pemahaman Alkitab

Menafsirkan Roma 2:22 mengharuskan kita untuk terlibat dalam cross-referencing ayat-ayat Alkitab untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam. Proses ini melibatkan:

• Membandingkan konteks ayat ini dengan pernyataan Yesus dalam Injil.
• Mengkaji tema-tema yang berkelanjutan dalam surat-surat Paulus.
• Menggunakan alat bantu seperti konkordan Alkitab dan panduan cross-reference untuk menggali hubungan antara ayat.
• Menghimpun pandangan dari berbagai penafsir untuk memanfaatkan sudut pandang yang lebih luas.

Strategi Studi Alkitab

Mendelami konteks Roma 2:22 melalui:

• Membaca pasal-pasal sebelum dan sesudah untuk memahami latar belakang.
• Meneliti bagian-bagian lain dari surat-surat Paulus yang berkaitan dengan kebangkitan moral dan etika Kristen.
• Berpartisipasi dalam diskusi kelompok kecil untuk berbagi pandangan dan mendapatkan pemahaman yang lebih dalam.

Kesimpulan

Roma 2:22 merupakan panggilan untuk introspeksi dan konsistensi antara ajaran yang kita genggam dan tindakan yang kita lakukan. Seperti dijelaskan oleh para komentator, ini bukan sekadar pelanggaran hukum, tetapi sebuah hipokrisi yang merusak kesaksian iman kita. Dalam meneliti ayat ini lebih jauh dan menghubungkannya dengan ayat-ayat lain, kita dipanggil tidak hanya untuk mengajarkan kebenaran, tetapi juga untuk menghidupi kebenaran tersebut.