Pemahaman dan Penafsiran 1 Tawarikh 10:14
1 Tawarikh 10:14 mencatat bahwa Tuhan tidak menjawab Saul, baik melalui mimpi, Urim, atau melalui Nabi. Ayat ini menggambarkan pentingnya hubungan antara manusia dengan Tuhan dan bagaimana ketidaktaatan dapat memisahkan kita dari bimbingan ilahi.
Penjelasan Ayat
Dalam konteks ini, beberapa komentator Alkitab memberikan wawasan penting tentang makna ayat ini.
-
Matthew Henry:
Henry menunjukkan bahwa ketidakmampuan Saul untuk mendapatkan jawaban dari Tuhan mencerminkan penilaian ilahi terhadap hidupnya yang penuh dosa. Ini menunjukkan bahwa Allah tidak akan berurusan dengan orang-orang yang mengabaikan hukum-Nya. Saul telah menolak untuk mendengarkan Allah dan, akibatnya, tidak ada cara baginya untuk mendapatkan petunjuk.
-
Albert Barnes:
Barnes menjelaskan bahwa pengabaian Tuhan terhadap Saul menunjukkan bahwa komunikasi dengan Tuhan harus dijalankan dalam ketaatan dan bahwa tidak ada cara ritual yang dapat menggantikan hubungan yang benar dengan Allah. Dia mengingatkan bahwa ketika kita memisahkan diri dari Tuhan, kita kehilangan akses kepada-Nya.
-
Adam Clarke:
Clarke berpendapat bahwa ini adalah penggenapan dari peringatan yang diberikan kepada Saul sebelumnya. Tuhan telah mengungkapkan bahwa kerajaan akan diambil dari tangannya karena ketidaktaatannya, dan di sini kita melihat konsekuensi dari tindakan tersebut. Clarke juga mencatat bahwa ini menggarisbawahi pentingnya pengakuan dan pertobatan dalam hidup seseorang.
Konteks Menuju Pemahaman yang Lebih Dalam
Penting untuk menempatkan ayat ini dalam narasi keseluruhan Kitab 1 Tawarikh, yang menceritakan kembali sejarah Israel dengan penekanan pada peranan Tuhan. Ketidakmampuan Saul untuk mendapatkan bimbingan ilahi menjadi penanda akhir dari pemerintahannya dan pelajaran bagi pembaca tentang pentingnya ketaatan.
Kaitannya dengan Ayat Lain
Berikut adalah beberapa ayat yang berhubungan dengan 1 Tawarikh 10:14:
- 1 Samuel 28:6: Saul juga tidak mendengar suara Tuhan, menunjukkan pola yang sama dengan 1 Tawarikh 10:14.
- 1 Samuel 15:26: Tuhan menolak Saul sebagai raja karena ketidaktaatan; ini memberikan latar belakang bagi kontras dalam ayat 10:14.
- Yohanes 9:31: Menunjukkan bahwa Tuhan tidak mendengarkan orang-orang berdosa, mirip dengan perspektif yang ditekankan oleh para komentator.
- Yesaya 59:2: Menyatakan bahwa dosa memisahkan kita dari Tuhan, membuktikan prinsip yang sama yang terlihat dalam kehidupan Saul.
- Galatia 6:7-8: Menyatakan bahwa kita menuai apa yang kita tabur, relevan untuk pemahaman konsekuensi dari tindakan Saul.
- Mazmur 66:18: Menekankan pentingnya menjaga hati bersih agar doa didengar Tuhan.
- Amsal 1:28: Menyiratkan bahwa ketika kita mencari Tuhan, Dia tidak akan menjawab kita jika kita telah menolak hikmat-Nya.
Kesimpulan
Dalam memahami 1 Tawarikh 10:14, kita menemukan pelajaran yang dalam tentang ketaatan, hubungan dengan Tuhan, dan konsekuensi dari pilihan yang kita buat. Setiap Omnis dengan Tuhan dan mendengar suara-Nya adalah aspek penting dalam hidup yang penuh dengan iman. Dengan menelusuri hubungan-hubungan antara ayat ini dan ayat-ayat lain, kita dapat memperdalam pengertian kita tentang bagaimana prinsip-prinsip ilahi bekerja di dalam kehidupan manusia.
Daftar Pustaka untuk Studi Lanjutan
- Matthew Henry’s Commentary on the Whole Bible
- Albert Barnes' Notes on the Whole Bible
- Adam Clarke's Commentary on the Bible
*** Komentar ayat Alkitab terdiri dari sumber domain publik. Konten dihasilkan dan diterjemahkan menggunakan teknologi AI. Harap informasikan kami jika ada koreksi atau pembaruan yang diperlukan. Umpan balik Anda membantu kami meningkatkan dan memastikan keakuratan informasi kami.