Makna dan Penjelasan 1 Tawarikh 28:10
1 Tawarikh 28:10 adalah sebuah ayat yang menggambarkan penugasan yang diberikan oleh Raja Daud kepada putranya, Salomo, dalam pembangunan Bait Suci. Ini adalah pernyataan penting yang bukan hanya merangkum tanggung jawab fisik tetapi juga spiritual dalam memulihkan dan merawat tempat ibadah bagi Tuhan.
Makna Dasar dari Ayat Ini
Menurut Matthew Henry, 1 Tawarikh 28:10 menunjukkan bahwa Tuhan memilih Salomo untuk menjadi pemimpin yang bijaksana yang akan membangun rumah-Nya. Dalam hal ini, tanggung jawab tidak hanya terbatas pada arsitektur, tetapi juga berkaitan dengan pengabdian dan iman yang tulus kepada Tuhan.
Albert Barnes menambahkan, Daud ingin Salomo memahami bahwa pembangunan Bait Suci adalah sebuah pekerjaan ilahi yang memerlukan persiapan moral dan spiritual. Ini bukan hanya bangunan fisik, melainkan tempat kehadiran Allah.
Adam Clarke menyatakan bahwa Raja Daud sedang mengingatkan Salomo untuk memiliki keberanian dan keyakinan dalam melaksanakan tugas ini. Di sini terdapat wawasan bahwa setiap pelayanan memerlukan kekuatan dan iman untuk menjalaninya dengan benar.
Penjelasan terhadap Teks Alkitab
Pada dasarnya, 1 Tawarikh 28:10 berbicara tentang panggilan untuk melayani dan membangun apa yang adalah milik Tuhan. Hal ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
- Tugasan Ilahi: Salomo dipanggil untuk menjalankan kehendak Tuhan, menandakan bahwa setiap orang beriman dipanggil untuk melakukan hal yang sama.
- Persiapan Iman: Dibutuhkan keberanian dan iman yang kuat untuk menyelesaikan tugas sebagai wakil Tuhan di bumi.
- Aspek Spiritual dan Fisik: Tugas tersebut melibatkan tidak hanya aspek fisik pembangunan, tetapi juga keuangan dan pengelolaan sumber daya untuk tujuan yang lebih besar.
Referensi Silang Alkitab
Berikut adalah beberapa referensi silang Alkitab yang dapat membantu memahami hubungan antara ayat ini dan bagian lain dalam Kitab Suci:
- 1 Raja-raja 6:1 - Menyatakan awal pembangunan Bait Suci oleh Salomo.
- 2 Tawarikh 2:1 - Memperkuat niat Salomo untuk membangun Bait Tuhan.
- 1 Tawarikh 22:6-13 - Pemberian instruksi oleh Daud kepada Salomo terkait pembangunan Bait Suci.
- Ulangan 12:5-7 - Menekankan pentingnya membangun tempat ibadah yang layak bagi Tuhan.
- Mazmur 127:1 - Mengingatkan bahwa Tuhan harus menjadi inti dari semua upaya manusia.
- 1 Petrus 2:5 - Menggambarkan orang percaya sebagai batu hidup dalam bangunan rohani.
- Markus 14:58 - Menyebutkan tentang penghancuran dan pembangunan Bait Suci dalam konteks ajaran Yesus.
Keterhubungan dengan Ayat Lain
1 Tawarikh 28:10 dapat dilihat dalam konteks yang lebih luas dengan memperhatikan hubungan antara ayat-ayat lain, seperti:
- Filipi 4:13 - "Segala sesuatu dapat kutanggung di dalam Dia yang memperkuat aku," yang menunjukkan pentingnya kekuatan ilahi dalam melaksanakan tugas.
- Matius 16:18 - Yesus menyatakan akan membangun gereja-Nya, menunjukkan tanggung jawab peran pengikut-Nya dalam memperluas kerajaan Allah.
- Kolose 3:23-24 - Mengarahkan kita untuk bekerja dengan sepenuh hati seolah-olah melayani Tuhan dan bukan manusia.
Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari
Dari ayat ini, kita memperoleh beberapa pelajaran penting untuk diterapkan dalam kehidupan kita hari ini:
- Melayani dengan Iman: Seperti Salomo, kita diharapkan untuk melayani dengan keyakinan bahwa kita sedang memenuhi panggilan Tuhan.
- Persiapan Spiritual: Sebelum mengambil tindakan, penting untuk mempersiapkan diri secara spiritual agar dapat melaksanakan tugas dengan baik.
- Kolaborasi dalam Pelayanan: Menyadari bahwa pelaksanaan yang sukses dari setiap tugas besar memerlukan kerjasama dan dukungan dari orang lain di dalam komunitas iman.
Kesimpulan
1 Tawarikh 28:10 bukan hanya penugasan untuk Salomo, tetapi juga sebuah pengingat bagi setiap orang beriman tentang pentingnya tanggung jawab dalam membangun dan melayani. Dengan menggabungkan konteks historis dan spiritual, kita memahami bahwa setiap tindakan kita, dalam skala besar atau kecil, harus berakar pada iman dan ketekunan.