Ephesians 5:21 dalam Alkitab berbunyi, "Tunduklah seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus." Ayat ini menekankan pentingnya sikap saling tunduk di antara orang-orang percaya sebagai bagian dari kehidupan gereja dan hubungan antar sesama. Berikut adalah penjelasan tentang makna ayat ini yang diambil dari beberapa komentar alkitab yang terkenal.

Pengertian dan Interpretasi Ephesians 5:21

Ketika kita berbicara tentang makna ayat Alkitab ini, kita harus memperhatikan konteks dan bagaimana kawanan orang Kristen dipanggil untuk hidup dalam hubungan satu sama lain. Menurut Matthew Henry, ayat ini menggambarkan pentingnya kerendahan hati dan saling menghormati dalam komunitas Kristen. Tunduk di sini bukan berarti subordinasi atau hilangnya martabat, tetapi lebih tentang saling melayani dan mendukung satu sama lain.

Albert Barnes menambahkan bahwa sikap saling tunduk merupakan ekspresi konkret dari kasih yang dalam yang seharusnya ada di antara pengikut Kristus. Ini mengingatkan kita bahwa setiap tindakan yang kita lakukan harus landas dalam rasa hormat dan kasih sayang terhadap sesama, mencerminkan hubungan kita dengan Kristus sendiri.

Adam Clarke lebih lanjut menjelaskan bahwa ketundukan ini harus disertai dengan takut akan Kristus. Ini menunjukkan bahwa segala sesuatu yang kita lakukan—termasuk relasi antar manusia—harus berdasarkan pada rasa hormat dan pengakuan akan penguasaan Kristus dalam hidup kita. Takut akan Tuhan tidak bersifat menakutkan, melainkan sebuah penghormatan yang memotivasi tindakan kita untuk saling membangun.

Hubungan dengan Ayat-Ayat Lain

Ayat ini sejalan dengan beberapa ayat lainnya dalam Alkitab yang berbicara tentang saling menghormati dan melayani. Berikut adalah beberapa ayat yang dapat dijadikan referensi:

• Filipi 2:3-4 - "Janganlah kamu melakukan sesuatu pun juga karena persaingan atau karena ingin memperbesar diri. Sebaliknya, hendaklah dengan rendah hati masing-masing menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri."
• Kolose 3:18-19 - "Hai isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana sepatutnya di dalam Tuhan. Hai suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia."
• 1 Petrus 5:5 - "Demikian juga kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang lebih tua; dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain, sebab Allah menentang orang yang angkuh, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
• Galatia 5:13 - "Sebab kamu telah dipanggil untuk merdeka, saudara-saudara. Hanya janganlah kamu menggunakan kebebasan itu sebagai kesempatan untuk hidup menurut keinginan daging, tetapi layanilah seorang akan yang lain, dalam kasih."
• Roma 12:10 - "Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara, dan saling mendahului dalam memberi hormat."
• Efesus 4:2 - "Dengan segala kerendahan hati dan lemah lembut, dengan sabar, saling menanggung di dalam kasih."
• 1 Korintus 12:12-27 - Menjelaskan tentang tubuh Kristus yang memiliki banyak anggota yang saling membutuhkan satu sama lain.

Keterkaitan Tematik

Ayat ini dapat dipandang sebagai bagian dari tema yang lebih luas dalam surat Efesus mengenai kehidupan Kristen yang baru. Saling tunduk menjadi cermin bagi cinta dan hubungan yang utuh dalam Kristus. Dalam Ephesians 5, Paulus mendiskusikan berbagai hubungan dalam konteks ketundukan dan kasih.

Alat untuk Memahami dan Menerapkan Ketentuan Alkitab

Pentingnya memahami saling tunduk ini mengarah pada kebutuhan untuk menggunakan alat-alat untuk cross-referencing Alkitab seperti:

• Alkitab konkordansi untuk menemukan referensi ayat terkait.
• Panduan cross-reference Alkitab yang memberi wawasan lebih dalam.
• Metode studi dengan menggunakan cross-references.

Kesimpulan

Keseluruhan, Ephesians 5:21 menggambarkan etika saling menghormati dan melayani dalam komunitas Kristen. Melalui komentar Alkitab dari tokoh-tokoh seperti Henry, Barnes, dan Clarke, kita dapat menarik lebih banyak hubungan antar ayat yang menggambarkan tema ini dalam pidato kasih dan kerendahan hati. Setiap pengikut Kristus diundang untuk menjalani hidup yang saling tunduk satu sama lain dengan pendekatan yang sesuai—dalam kasih dan takut kepada Tuhan.