Penjelasan dan Tafsiran Ezra 2:67

Dalam Elohim yang penuh kasih, ayat Ezra 2:67 mencatat jumlah hewan yang dibawa oleh orang Israel kembali ke Yerusalem. Ayat ini mengatakan:

“Bagi para imam, mereka membawa 67 ekor kuda, 36 ekor anot (biri-biri), dan 200 ekor unta.”

Tafsir dari Pandangan Para Ahli

Berikut adalah kombinasi penjelasan dari beberapa komentator Alkitab untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang makna ayat ini.

• Komentar Matthew Henry

  Matthew Henry menyoroti signifikansi angka hewan yang disebutkan dalam ayat ini. Dia menekankan bahwa jumlah hewan tersebut menandakan kekayaan dan kemampuan untuk berkorban. Ini mencerminkan bagaimana keberadaan hewan-hewan tersebut penting untuk pelayanan dalam bait Allah, menggambarkan pemulihan untuk umat Allah setelah pembuangan mereka.

• Komentar Albert Barnes

  Albert Barnes menguraikan jumlah ini sebagai bukti kesetiaan Allah untuk mengembalikan umat-Nya setelah pengasingan. Dia mencatat bahwa hewan-hewan tersebut menjadi simbol untuk pelaksanaan ritual dan kebaktian di bait Allah. Jumlah yang disebutkan tidak hanya menunjukkan kembalinya umat tetapi juga pemulihan tradisi keagamaan yang penting.

• Komentar Adam Clarke

  Adam Clarke memperluas pemahaman tentang kuda dan unta yang dibawa kembali. Dia menyatakan bahwa setiap hewan memiliki makna simbolis dalam konteks kebangkitan bangsa Israel. Ini mencerminkan kekuatan, kemuliaan, serta keperluan akan alat untuk perjalanan dan pekerjaan keagamaan di tanah yang dijanjikan.

Pemahaman Tematik Dalam Alkitab

Ezra 2:67 membawa kita pada tema 'pemulihan' dan 'persembahan'. Pemulihan dari pembuangan ke Yerusalem melambangkan harapan dan rencana Tuhan bagi umat-Nya. Dalam konteks ini, kita bisa menemukan banyak hubungan antara ayat-ayat Alkitab lainnya:

• *2 Tawarikh 36:22-23*: Menyatakan perintah untuk membangun kembali Bait Allah.
• *Nehemia 1:9*: Berbicara tentang kembalinya bangsa Israel ke tanah mereka.
• *Yesaya 40:1-2*: Penghiburan bagi bangsa Israel setelah masa pembuangan.
• *Yeremia 30:3*: Janji pemulihan Israel dari pengasingan.
• *Mikha 4:10*: Pengharapan untuk masa depan dan pengembalian.
• *Lukas 24:49*: Janji Yesus tentang kuasa Roh Kudus saat kembali dari pembuangan spiritual.
• *Ibrani 11:14*: Menyatakan kerinduan umat Allah akan tanah perjanjian, mencerminkan spiritualitas umat-Nya.

Pentingnya Memahami Ayat Ini Melalui Cross-Reference

Dalam menyelidiki makna ayat ini, penting untuk melakukan cross-referencing. Hal ini membuka pemahaman lebih dalam tentang bagaimana ayat ini berhubungan dengan konteks yang lebih luas dalam firman Tuhan:

• Identifikasi koneksi antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, di mana pengembalian umat segera menjadi kunci untuk penggenapan masa depan yang dijanjikan dalam Kristus.
• Temukan tema pemulihan yang berulang, dari kisah penciptaan hingga janji keselamatan.
• Analisis peran pemimpin seperti Ezra, yang diutus untuk membangun kembali kekuatan spiritual setelah kembali dari pengasingan.

Alat untuk Cross-Referencing Alkitab

Dalam mempelajari Alkitab, ada banyak alat cross-referencing yang dapat digunakan untuk menambah pemahaman:

• Buku-kitab konkordansi Alkitab yang menggabungkan ayat-ayat yang berhubungan.
• Panduan cross-reference study yang mendetail untuk membandingkan bagian-bagian Alkitab yang relevan.
• Metode studi cross-referencing untuk memahami tema, karakter, dan peristiwa.

Kepentingan Nama dalam Penelitian Alkitab

Kita juga diajarkan tentang pentingnya nama dan angka dalam konteks Alkitab. Numbers often hold significance and can be vital to understanding the narratives:

• Mungkin terdapat makna simbolis di balik angka 67, menunjukkan jumlah kekuatan atau pelatihan dalam pelayanan yang tepat di hadapan Tuhan.
• Persembahan, yang didefinisikan melalui jumlah hewan, memberikan petunjuk tentang pengorbanan yang diperlukan untuk mendapatkan kembali keadaan yang sesuai dengan kehendak Tuhan.

Kesimpulan

Ezra 2:67 memegang makna penting dalam narasi pemulihan Israel. Melalui penyelidikan yang hati-hati, kita menemukan bahwa setiap elemen ayat ini menyiratkan harapan dan pengabdian kepada Tuhan, yang diharapkan akan menangani permasalahan umat-Nya.

Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang banyak hubungan teologis dalam Alkitab, kita harus menerapkan cross-referencing dan guna alat peneliti Alkitab yang ada.