Penjelasan Ayat Alkitab: Lukas 16:18
Ayat: "Setiap orang yang menceraikan istrinya dan menikahi perempuan lain, ia berbuat zinah; dan siapa yang menikahi perempuan yang diceraikan suaminya, ia berbuat zinah." - Lukas 16:18
Makna dan Interpretasi
Ayat ini mengandung pengajaran yang penting tentang pernikahan dan perceraian. Dalam konteks ini, Yesus membahas institusi pernikahan yang diciptakan Allah, yang dimaksudkan untuk menjadi suci dan tidak dapat dipisahkan. Untuk lebih memahami makna dari ayat ini, menarik untuk merujuk beberapa komentar dari para ahli.
Rangkuman dari Komentar Alkitab:
- Matthew Henry: Menyatakan bahwa pernikahan harus dipandang sebagai perjanjian suci. Perceraian bukan hanya melanggar hukum Allah, tetapi juga merusak hubungan yang seharusnya dipertahankan dengan hormat dan komitmen. Henry menegaskan bahwa cadangan untuk perceraian hanya menunjukkan pengabaian dari tanggung jawab yang sesuai dalam pernikahan.
- Albert Barnes: Menyoroti bahwa di masa itu, ada banyak kebingungan tentang perceraian dan hak masing-masing pihak, tetapi Yesus membarui standar dengan menyatakan bahwa perceraian dan pernikahan kembali menyebabkan perzinaan. Ia menekankan pentingnya kesetiaan di dalam pernikahan.
- Adam Clarke: Membahas eksposisi dari hukum perceraian yang ada di Perjanjian Lama. Clarke mencatat bahwa meskipun ada izin untuk perceraian dalam hukum Musa, itu tidak pernah menjadi tujuan ilahi. Dengan ini, Yesus menggarisbawahi bahwa perceraian memiliki konsekuensi spiritual yang serius.
Hubungan Bible Verse: Lukas 16:18 dengan Ayat Alkitab Lainnya
Untuk lebih memahami konteks dan pengaruh dari Lukas 16:18, kita dapat melihat beberapa ayat lain yang berhubungan:
- Matius 19:9: "Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan istrinya, kecuali karena zinah, dan menikahi perempuan lain, ia berbuat zinah." Ini adalah pernyataan serupa yang menegaskan prinsip yang sama.
- Markus 10:11-12: "Ia berkata kepada mereka: Siapa yang menceraikan istrinya dan menikahi perempuan lain, ia berbuat zinah terhadap istrinya." Ini menegaskan kembali hal serupa.
- Roma 7:2-3: Mengajarkan bahwa seseorang terikat oleh hukum selama hidup, tetapi saat mati, ia dibebaskan dari hukum, termasuk aspek hukum pernikahan.
- Malakhi 2:16: "Sebab Aku membenci perceraian, demikianlah firman TUHAN, Allah Israel." Menyatakan pandangan Allah mengenai perceraian.
- 1 Korintus 7:10-11: Paulus memberikan arahan kepada suami dan istri agar tidak bercerai dan, jika bercerai, agar tetap tidak menikah kembali atau berdamai.
- Efesus 5:31: "Karena itu seorang akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, dan keduanya akan menjadi satu daging." Menunjukkan rencana Allah untuk pernikahan.
- 1 Timotius 3:2: "Seorang penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu istri, ..." Menyiratkan pentingnya kesetiaan dalam pernikahan untuk kepemimpinan gereja.
Kesimpulan
Keseluruhan pesan dari Lukas 16:18 menunjukkan pentingnya menghormati lembaga pernikahan dan menjauhi tindakan yang membawa kepada dosa seperti perceraian dan perzinaan. Melalui pandangan dari para komentator dan hubungan dengan ayat-ayat lain, kita bisa menangkap betapa seriusnya Allah memandang komitmen dalam pernikahan.
Keseluruhan Makna
Ketika mencari makna ayat Alkitab, penting untuk menggunakan alat seperti konkordansi Alkitab dan panduan referensi Alkitab untuk memahami koneksi antara ayat Alkitab. Pendekatan ini membantu kita dalam cross-referencing Alkitab dan berkomentar tentang ayat Alkitab yang berhubungan.
*** Komentar ayat Alkitab terdiri dari sumber domain publik. Konten dihasilkan dan diterjemahkan menggunakan teknologi AI. Harap informasikan kami jika ada koreksi atau pembaruan yang diperlukan. Umpan balik Anda membantu kami meningkatkan dan memastikan keakuratan informasi kami.