Penjelasan Ayat Alkitab: Kisah Para Rasul 4:6
Ayat Kisah Para Rasul 4:6 berbicara tentang situasi di mana pemimpin agama,
yaitu para imam dan tua-tua, mengadili Petrus dan Yohanes setelah mereka
melakukan mujizat yang luar biasa. Ayat ini dapat diinterpretasikan sebagai
titik penting dalam pertentangan antara otoritas religius Yahudi dan para
pengikut Kristus. Dalam konteks ini, kita akan merangkum pemahaman dari
beberapa komentar Alkitab publik mengenai ayat ini untuk memberikan
pemahaman yang lebih mendalam.
Makna Umum
Ayat ini menyatakan bahwa "Caiaphas", sebagai ketua imam, sangat berpengaruh
dalam mewakili otoritas pemimpin agama saat itu. Pertemuan ini tidak hanya
menandakan pengadilan terhadap dua rasul tetapi juga mencerminkan
konflik antara ajaran Kristus dan hukum Yahudi yang berlaku.
Ringkasan dari Komentar Alkitab
-
Matthew Henry: Menekankan pentingnya melihat hubungan
antara otoritas agamawi dan kekuatan dari karya Tuhan. Henry menjelaskan
bahwa para pemimpin Yahudi, meskipun memiliki posisi tinggi, tidak dapat
mengabaikan fakta bahwa mujizat yang dilakukan oleh para rasul adalah
bukti nyata dari kuasa Tuhan yang bekerja melalui mereka.
-
Albert Barnes: Menggambarkan latar belakang dan struktur
pengadilan yang sedang dihadapi oleh Petrus dan Yohanes. Barnes
menguraikan bahwa meskipun pengadilan ini tampak mengancam, ini adalah
bagian dari rencana Tuhan untuk menyebarkan Injil.
-
Adam Clarke: Menyediakan wawasan tentang konteks sejarah
dan menekankan bahwa meskipun pengadilan ditujukan kepada pengikut Kristus,
hal ini justru memperkuat keyakinan mereka. Clarke menunjukkan bahwa
sikap para pemimpin ini adalah cerminan dari ketakutan mereka terhadap
ajaran Kristus yang semakin menyebar.
Hubungan dengan Ayat Lain
Kisah Para Rasul 4:6 juga memiliki banyak koneksi dan referensi silang dengan
ayat-ayat Alkitab lain yang memperdalam pemahaman kita tentang tema penganiayaan
dan pertahanan iman. Berikut adalah beberapa referensi silang yang bisa
dipertimbangkan:
- Kisah Para Rasul 5:29 – Menyatakan ketundukan kepada Tuhan lebih penting
daripada menyerah pada autoritas manusia.
- Matius 10:18 – Menyebutkan bahwa pengikut Kristus akan dihadapkan
kepada penguasa dan raja sebagai saksi.
- Yohanes 16:33 – Mengingatkan bahwa di dalam dunia ini, pengikut
Kristus akan mengalami kesusahan.
- Kisah Para Rasul 4:19-20 – Menunjukkan pengakuan iman Petrus yang
tidak takut untuk bersaksi tentang Yesus meskipun diancam.
- 1 Petrus 3:14 – Mengingatkan orang percaya untuk tidak takut akan
intimidasi dari mereka yang menolak Kristus.
- Kolose 1:24 – Menyatakan sukacita dalam penderitaan demi Kristus
yang memberi makna pada penganiayaan.
- Efesus 6:12 – Mengajarkan bahwa perjuangan kita bukan melawan darah dan
daging, tetapi melawan kekuatan kegelapan.
- Filipi 1:29 – Menggambarkan penganiayaan sebagai bagian dari hak istimewa
untuk percaya kepada Kristus.
- 2 Timotius 3:12 – Menyatakan bahwa setiap orang yang hidup saleh di dalam
Kristus akan menderita penganiayaan.
- Mat 5:10 – Menyatakan berbahagia orang yang dianiaya demi kebenaran.
Kesimpulan
Ayat Kisah Para Rasul 4:6 tidak hanya memberikan konteks pada penganiayaan
awal gereja, tetapi juga menunjukkan bagaimana iman dapat diuji dalam
situasi sulit. Pemahaman dari komentar Alkitab dan referensi silang
lainnya membantu kita untuk melihat big picture dari narasi keseluruhan
Alkitab. Melalui cross-referencing dan analisis antar ayat, kita bisa
menggali lebih dalam makna dan tema yang muncul di dalam kisah ini.
Dengan menggunakan alat paduan Alkitab dan panduan dalam
cross-referencing, kita dapat memperkaya studi Alkitab dan
memperkuat pemahaman kita akan firman Tuhan.
*** Komentar ayat Alkitab terdiri dari sumber domain publik. Konten dihasilkan dan diterjemahkan menggunakan teknologi AI. Harap informasikan kami jika ada koreksi atau pembaruan yang diperlukan. Umpan balik Anda membantu kami meningkatkan dan memastikan keakuratan informasi kami.