Ayub 9:11 Arti Ayat Alkitab

Bahwasanya Ia datang kepadaku, maka tiada aku melihat Dia; Ia melayang-layang lalu dari padaku, maka tiada aku mengetahuinya.

Ayat Sebelumnya
« Ayub 9:10
Ayat Berikutnya
Ayub 9:12 »

Ayub 9:11 Referensi Silang

Bagian ini menampilkan referensi silang terperinci yang dirancang untuk memperkaya pemahaman Anda tentang Kitab Suci. Di bawah ini, Anda akan menemukan ayat-ayat yang dipilih dengan hati-hati yang menggema tema dan ajaran yang terkait dengan ayat Alkitab ini. Klik pada gambar apa pun untuk menjelajahi analisis terperinci dari ayat-ayat Alkitab terkait dan mengungkap wawasan teologis yang lebih dalam.

Ayub 23:8 IDN Gambar Ayat Alkitab
Ayub 23:8 (IDN) »
Tetapi sesungguhnya jikalau aku ke hadapan, tiada Ia di sana, jikalau aku ke belakang, tiada kudapati akan Dia;

Ayub 35:14 IDN Gambar Ayat Alkitab
Ayub 35:14 (IDN) »
Jikalau katamu bahwa tiada diindahkan-Nya kita, maka hakmu adalah juga di hadapan hadirat-Nya, nantilah juga akan Dia.

1 Timotius 6:16 IDN Gambar Ayat Alkitab
1 Timotius 6:16 (IDN) »
Yang hanya mempunyai zat yang tiada mati, dan mendiami terang yang tiada terhampiri; Yang tiada pernah dilihat atau dapat dilihat orang, maka bagi-Nyalah kemuliaan dan kuasa yang kekal. Amin.

Mazmur 77:19 IDN Gambar Ayat Alkitab
Mazmur 77:19 (IDN) »
(77-20) Maka pada laut adalah jalan-Mu dan lorong-Mu pada air besar-besar, maka tiada Engkau tinggalkan di belakang-Mu barang bekas tapak kaki-Mu.

Ayub 9:11 Komentar Ayat Alkitab

Penjelasan Ayat Alkitab: Ayub 9:11

Ayub 9:11 berbicara tentang pengalaman manusia ketika berhadapan dengan keagungan dan kuasa Tuhan. Dalam ayat ini, Ayub menyatakan kesadarannya bahwa meski Tuhan berada dekat, Dia juga berada di luar jangkauan manusia. Hal ini membawa pemahaman mendalam tentang hubungan antara manusia dan Sang Pencipta.

Arti Ayat

Dalam konteks yang lebih luas, Ayub berpikir tentang ketidakadilan dan penderitaan yang dialaminya. Ia menggarisbawahi bahwa jika Tuhan berjalan melewati dirinya, ia mungkin tidak akan merasakannya, mengisyaratkan keterasingan yang dirasakannya dari Allah. Ini adalah refleksi dari kondisi manusia yang sering merasa ditinggalkan oleh Tuhan tetapi menyadari bahwa Tuhan ada di mana-mana, bahkan saat kita tidak dapat merasakannya.

Komentar dari Beberapa Penafsir Alkitab

  • Matthew Henry:

    Matthew Henry berpendapat bahwa Ayub menyatakan rasa pasrah dan penerimaan posisi manusianya di hadapan Tuhan. Ketika Tuhan tidak terlihat, itu bukan berarti Dia tidak ada; ini menegaskan bahwa kita perlu bersandar pada iman saat menghadapi kesulitan.

  • Albert Barnes:

    Menurut Barnes, konsep ketidakhadiran Tuhan tidak merubah fakta bahwa Ia mengawasi segala sesuatu. Barnes menganggap bahwa Ayub berusaha mengungkapkan keterbatasan manusia dalam memahami rencana Tuhan dan pentingnya menyerahkan diri kepada-Nya.

  • Adam Clarke:

    Adam Clarke mengekspresikan pandangan bahwa Ayub merasa kekalahan dalam usahanya untuk memahami jalan-jalan Tuhan. Dalam menghadapi kesulitan, Ayub mengobservasi bahwa pencarian akan keadilan Tuhan seringkali tidak dapat dipahami oleh akal manusia.

Hubungan dengan Ayat-Ayat Alkitab Lainnya

Ayub 9:11 memiliki hubungan yang erat dengan beberapa ayat lain dalam Alkitab yang menunjukkan tema keterhubungan antara manusia dan Tuhan, serta keagungan Tuhan. Berikut beberapa referensi silang yang relevan:

  • Mazmur 139:7-10: Menyatakan bahwa tidak ada tempat di mana kita dapat melarikan diri dari hadirat Tuhan.
  • Yesaya 40:28: Menegaskan bahwa Tuhan adalah abadi dan memiliki kuasa yang tidak terukur.
  • Roma 11:33: Merujuk pada kebijaksanaan dan pengetahuan Tuhan yang melampaui pemahaman manusia.
  • Pengkhotbah 3:11: Menyatakan bahwa Tuhan telah menempatkan kekekalan dalam hati manusia tetapi kita tidak dapat memahami pekerjaan-Nya sepenuhnya.
  • 2 Korintus 5:7: “Sebab kita hidup oleh iman, bukan oleh penglihatan,” menggarisbawahi pentingnya percaya meski tidak melihat.
  • Kolose 1:17: Menjelaskan bahwa segala sesuatu ada dalam Tuhan dan oleh-Nya.
  • Ibrani 4:13: Mengingatkan kita bahwa tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi dari Tuhan.
  • Mikha 6:8: Menggali kebijakan Tuhan yang mengharapkan keadilan, kasih, dan kerendahan hati dari kita.
  • 1 Petrus 5:7: Memperintahkan kita untuk menyerahkan segala kekhawatiran kepada Tuhan karena Ia peduli terhadap kita.
  • Yakobus 4:10: “Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu”, menekankan perlunya kerendahan hati di hadapan-Nya.

Kesimpulan

Ayub 9:11 mengajarkan kita tentang kehadiran Tuhan yang sering kali tak terasakan oleh manusia saat tersesat dalam penderitaan dan ketidakadilan. Melalui penafsiran dari berbagai komentator Alkitab dan koneksi dengan ayat-ayat lainnya, kita melihat bahwa dasar dari iman adalah percaya kepada kuasa dan rencana Tuhan meskipun kita tidak sepenuhnya memahaminya. Keduanya menjadi pengingat betapa pentingnya hubungan kita dengan Sang Pencipta, serta cara kita menghadapinya dengan iman dan kerendahan hati.

*** Komentar ayat Alkitab terdiri dari sumber domain publik. Konten dihasilkan dan diterjemahkan menggunakan teknologi AI. Harap informasikan kami jika ada koreksi atau pembaruan yang diperlukan. Umpan balik Anda membantu kami meningkatkan dan memastikan keakuratan informasi kami.

IDN Buku-Buku Alkitab