Penjelasan dan Pemaknaan Matius 18:21
Matius 18:21 mencakup percakapan penting antara Petrus dan Yesus mengenai pengampunan. Dalam konteks ini, Petrus bertanya kepada Yesus seberapa kali dia harus mengampuni orang yang bersalah kepadanya, menanyakan apakah tujuh kali cukup. Yesus menjawab bahwa kita harus mengampuni bukan hanya sampai tujuh kali, tetapi sampai tujuh puluh kali tujuh kali.
Rangkuman Pemaknaan
Verse ini menekankan pentingnya pengampunan dalam ajaran Kristiani. Berdasarkan berbagai komentar publik, ada beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:
- Kepentingan Pengampunan: Menurut Matthew Henry, pengampunan adalah sifat mulia yang harus dimiliki oleh setiap pengikut Kristus. Pembatasan dalam jumlah pengampunan menunjukkan batasan dalam kasih, sedangkan Yesus mendorong kita untuk melampaui batasan itu.
- Sikap Hati: Albert Barnes menyatakan bahwa pengampunan sejati berasal dari hati yang penuh kasih. Dia mengingatkan bahwa seharusnya kita tidak merasakan pengampunan sebagai kewajiban, tetapi sebagai tindakan kasih yang tulus.
- Kesadaran akan Dosa Sendiri: Adam Clarke menyarankan bahwa ketika kita menyadari betapa besar pengampunan yang telah kita terima dari Allah, kita akan lebih cenderung untuk mengampuni orang lain. Mengingat kebaikan Tuhan membantu kita melatih hati yang pengasih.
- Aspek Spiritual: Pelajaran dari ayat ini mengajak kita untuk menyadari bahwa pengampunan bukanlah hanya untuk kebaikan orang lain tetapi juga memperbaiki hubungan kita dengan Tuhan.
- Angka Simbolis: Angka tujuhpuluh kali tujuh (490) adalah angka simbolis yang menunjukkan bahwa tidak ada batas dalam pengampunan. Ini mengisyaratkan bahwa kita harus terus menerus berhubungan dengan pengampunan dalam hidup kita.
Ayat-Ayat Terkait
Berdasarkan konteks pengampunan, berikut adalah beberapa referensi silang Alkitab yang relevan dengan Matius 18:21:
- Matius 6:14-15: "Karena jika kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga." Ini menunjukkan bahwa pengampunan kita dipengaruhi oleh pengampunan yang kita berikan kepada orang lain.
- Lukas 17:4: "Dan jika ia berbuat salah terhadapmu tujuh kali dalam satu hari, dan tujuh kali itu ia kembali kepadamu dan berkata: 'Aku bertobat,' kamu harus mengampuni dia." Serupa dengan pesan pengampunan yang sama dari Yesus.
- Kolose 3:13: "Bersabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain, jikalau seorang menaruh suatu keluhan terhadap yang lain. Sebagaimana Kristus telah mengampuni kamu, demikianlah juga kamu harus mengampuni." Ini menekankan bahwa pengampunan kita adalah refleksi dari pengampunan Kristus.
- Efesus 4:32: "Jadilah kamu baik seorang kepada yang lain, penuh kasih, dan saling mengampuni, seperti Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu." Ini menyoroti tindakan pengampunan sebagai tanda ungkapan kasih yang sejati.
- Matius 5:7: "Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan." Menggambarkan bahwa kemurahan hati dan pengampunan adalah jalan menuju berkat Allah.
- Yakobus 2:13: "Sebab penghakiman akan berlaku tanpa belas kasihan bagi siapa yang tidak melakukan belas kasihan; dan belas kasihan yang menang atas penghakiman." Ini menunjukkan bahwa sikap pengampunan penting untuk hubungan kita dengan Tuhan.
- 1 Yohanes 1:9: "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia, yang setia dan adil, akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." Di sini, dikaitkan antara pengakuan dan pengampunan.
Pentingnya Memahami Matius 18:21
Untuk memahami makna ayat Alkitab ini secara lebih dalam, kita perlu menghubungkan antara ayat-ayat yang berkaitan. Cross-referencing membantu kita untuk mempelajari tema-tema pengampunan yang lebih luas dalam Alkitab, baik itu dari Kitab Perjanjian Lama maupun Baru. Ini memberikan kita pemahaman yang lebih baik tentang kubu pengampunan di dalam iman Kristen.
Diskusi Lanjutan dan Hubungan Ayat
Penting untuk tidak hanya membaca satu ayat, tetapi juga untuk melihat bagaimana teks-teks Alkitab saling berkaitan. Pengampunan dalam Matius 18:21 sangat bersifat universal dan merupakan ajakan dalam kehidupan spiritual setiap orang percaya. Dengan memahami relasi antara ayat-ayat tersebut, kita dapat menemukan koneksi dan tema yang berulang dalam Alkitab, memberikan kita pandangan yang lebih holistik mengenai pengampunan dan kasih.
Kesimpulan
Matius 18:21 menekankan sifat pengampunan yang tak terbatas yang seharusnya dimiliki setiap pengikut Kristus. Memahami konteks, implikasi, dan hubungan antara ayat-ayat yang berhubungan dengan pengampunan bukan hanya membantu kita dalam pemahaman teologis tetapi juga dalam penerapan kehidupan sehari-hari. Pengampunan adalah bagian integral dari iman Kristen, dan setiap orang percaya dipanggil untuk memperlihatkan cinta dan pengertian melalui pengampunan.
*** Komentar ayat Alkitab terdiri dari sumber domain publik. Konten dihasilkan dan diterjemahkan menggunakan teknologi AI. Harap informasikan kami jika ada koreksi atau pembaruan yang diperlukan. Umpan balik Anda membantu kami meningkatkan dan memastikan keakuratan informasi kami.