Makna dan Penjelasan 2 Raja-Raja 19:20
“Lalu menyeru Hizkia, ‘Ya TUHAN, Allah Israel yang bertengger di atas kerub-kerub, Engkaulah satu-satunya Allah segala kerajaan di bumi. Engkau yang menjadikan langit dan bumi.’”
2 Raja-Raja 19:20 adalah sebuah pernyataan yang dibuat oleh Raja Hizkia ketika dia menghadapi ancaman dari Sanherib, raja Asyur. Dalam konteks ini, Hizkia menunjukkan ketergantungannya kepada Tuhan, mengakui kekuasaan-Nya atas seluruh dunia.
Analisis Komentar
Para komentator Alkitab, termasuk Matthew Henry, Albert Barnes, dan Adam Clarke, memberi wawasan yang mendalam mengenai ayat ini.
Pendapat Matthew Henry
Matthew Henry menekankan bahwa Hizkia datang kepada Tuhan dengan doa dan pengakuan akan keagungan-Nya. Ia menunjukkan bahwa pengakuan Hizkia tentang Tuhan sebagai satu-satunya Allah menggarisbawahi konsep monoteisme dalam kekristenan. Hizkia menyadari bahwa segala kekuasaan atas bumi ada di tangan Tuhan, yang memberikan pengharapan di tengah ancaman.
Pendapat Albert Barnes
Albert Barnes menyoroti pentingnya pengakuan Hizkia terhadap otoritas Allah yang lebih tinggi daripada Raja Asyur. Dalam keputusasaannya, Hizkia mencari pertolongan dari sumber yang benar. Barnes juga mencatat bahwa pernyataan Hizkia ini adalah pengingat bagi umat Allah akan pentingnya pengakuan iman dalam situasi sulit.
Pendapat Adam Clarke
Adam Clarke memberikan pandangan bahwa ayat ini menunjukkan kekuatan dari doa yang dipanjatkan oleh orang benar kepada Tuhan. Hizkia mengingatkan umat bahwa Tuhan yang menciptakan langit dan bumi masih menguasai segala sesuatu, bahkan ketika segala harapan tampak hilang. Ini menggambarkan dinamika iman di dalam krisis.
Koneksi Ayat Alkitab
- Yesaya 37:16 - Hizkia berdoa kepada Tuhan dengan seruan yang sama mengenai kekuasaan dan kedaulatan Allah.
- 1 Raja-Raja 8:27 - Pengakuan bahwa langit dan bumi tidak cukup untuk menampung Tuhan.
- Yeremia 32:17 - Yeremia juga mengakui kekuasaan Tuhan dalam penciptaan dan pemeliharaan dunia.
- Salmo 115:3 - Tuhan memiliki kebebasan untuk bertindak sesuai kehendak-Nya, menjadi pengingat akan kedaulatan-Nya.
- Psalms 86:10 - Pengakuan akan keagungan Tuhan yang berkuasa dalam karya-Nya.
- Akit 1:8 - Tuhan memberikan kuasa kepada umat-Nya untuk bersaksi akan kedalaman iman mereka.
- Keluaran 20:2 - Pengakuan akan Tuhan sebagai satu-satunya Allah yang membawa umat-Nya keluar dari perbudakan.
Penerapan dalam Kehidupan
Ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya pengakuan iman di hadapan tantangan. Dalam situasi sulit, seperti yang dialami Hizkia, kita diajak untuk berdoa dan mengandalkan Tuhan, yang memiliki kuasa atas segala sesuatu. Ini menjadi pelajaran mengenai kesadaran akan kedaulatan Allah dan kepercayaan kita akan kuasa doa.
Kesimpulan
2 Raja-Raja 19:20 tidak hanya memberikan konteks historis, tapi juga menjadi sumber penguatan iman bagi setiap pembaca Alkitab. Melalui pandangan para komentator seperti Matthew Henry, Albert Barnes, dan Adam Clarke, kita dapat memahami kedalaman doa Hizkia yang mengakui kekuasaan Tuhan yang melampaui segala kuasa di bumi dan pentingnya hubungan kita dengan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan.