Lukas 17:21 adalah salah satu ayat yang sering dibahas dalam konteks teologi dan pemahaman mengenai Kerajaan Allah. Untuk memahami makna dari ayat ini, kita dapat merujuk pada beberapa komentar klasik seperti Matthew Henry, Albert Barnes, dan Adam Clarke. Dalam penjelasan berikut, kami akan menggabungkan pandangan dari ketiga komentator ini untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang ayat ini.
1. Makna Dasar dari Lukas 17:21
Men'satakan bahwa Kerajaan Allah bukanlah suatu tempat fisik yang dapat ditemukan atau diobservasi secara luar. Sebaliknya, Kerajaan Allah berada dalam hati dan pikiran orang percaya. Ini adalah tema sentral yang ditunjukkan oleh ketiga komentator ini:
-
Matthew Henry: Menggambarkan bahwa Kerajaan Allah adalah sebuah keadaan rohani yang dimiliki oleh mereka yang percaya. Keberadaan Kerajaan ini dilihat dalam pemulihan jiwa dan ketaatan kepada Tuhan.
-
Albert Barnes: Menekankan pada aspek internal dari Kerajaan Allah, di mana setiap orang diundang untuk mengalami pemerintahan Allah di dalam hidup mereka. Barnes juga menyoroti bahwa ini mencakup transformasi pribadi yang terjadi ketika seseorang menerima Kristus.
-
Adam Clarke: Menjelaskan bahwa di dalam diri setiap individu ada potensi untuk mengalami Kerajaan Allah ketika mereka membuka hati mereka untuk pengaruh Allah yang bekerja di dalam diri mereka.
2. Pengertian Kerajaan Allah
Menurut komentar-komentar tersebut, Kerajaan Allah berkaitan erat dengan:
- Penguasaan Ilahi: Kerajaan Allah berarti penguasaan Tuhan atas hati manusia.
- Transformasi Pribadi: Prevalensi dari nilai-nilai Kerajaan dalam kehidupan sehari-hari orang percaya.
- Komunitas Umat Tuhan: Dimana orang percaya saling membangun dalam iman.
3. Kaitan dengan Ayat-Ayat Lain
Ada beberapa ayat lain yang berhubungan dengan Lukas 17:21, yang dapat memberikan konteks lebih lanjut dan memperkaya pemahaman ayat ini:
- Mat 6:33 - "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya..."
- Rom 14:17 - "Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makan dan minum, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita dalam Roh Kudus."
- Yoh 3:3 - "Sesungguhnya, jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
- Mak 1:15 - "Waktunya sudah genap dan Kerajaan Allah sudah dekat; bertobatlah dan percayalah kepada Injil."
- Mat 12:28 - "Tetapi jikalau Aku mengusir setan-setan dengan Roh Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepada kamu."
- Yoh 18:36 - "Jawab Yesus: 'Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini...'
- 1Kor 4:20 - "Kerajaan Allah bukan terdiri dari perkataan, tetapi dari kuasa."
4. Kaitan Melalui Penjelasan Komentar
Dari penjelasan di atas, kita dapat melihat bahwa Lukas 17:21 menekankan pentingnya pengalaman pribadi akan Kerajaan Allah yang bersifat spiritual. Dalam konteks ini, penting bagi orang percaya untuk menyadari bahwa Kerajaan Allah ada dalam diri mereka dan bukan hanya di luar atau di masa depan.
5. Implikasi untuk Kehidupan Sehari-hari
Kesadaran akan keberadaan Kerajaan Allah di dalam diri mendorong kita untuk:
- Bertindak menurut nilai Kerajaan: Menerapkan prinsip-prinsip kasih, keadilan, dan kebenaran.
- Menghadapi tantangan: Dengan keyakinan, bahwa meskipun dunia menawarkan berbagai kesulitan, kita memiliki pengharapan dalam Kerajaan Allah.
- Berbagi dengan orang lain: Mencerminkan kasih Kristus kepada sesama untuk memperluas Kerajaan Allah.
6. Kesimpulan
Lukas 17:21 mengingatkan kita bahwa Kerajaan Allah bukanlah sekadar konsep yang jauh, tetapi sesuatu yang dapat kita alami dalam hidup kita sehari-hari. Dengan memahami konteks dan makna ayat ini, kita dipanggil untuk hidup dalam penguasaan Allah dan membiarkan nilai-Nya tercermin dalam tindakan kita.