Makna dan Penafsiran Ayat Alkitab: Matius 27:46
Ayat Matius 27:46 merupakan salah satu momen paling dramatis dalam peristiwa penyaliban Yesus. Dalam ayat ini, Yesus berseru dengan suara nyaring, "Eli, Eli, lama sabakhtani?" yang berarti "Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?"
Kesedihan dan Pengabaian
Dalam konteks penyaliban, seruan ini menggambarkan kedalaman penderitaan yang dialami Yesus. Menurut Matthew Henry, seruan itu mencerminkan keputusasaan dan perpisahan yang dirasakan Yesus sebagai akibat dari beban dosa yang Ia pikul. Albert Barnes menekankan bahwa ini adalah penggenapan dari Mazmur 22, salah satu nubuatan yang menunjuk pada penyaliban Mesias.
Kedalaman Penebusan
Adam Clarke menyatakan bahwa seruan Yesus menunjukkan identitas-Nya sebagai Anak Allah yang sepenuhnya manusia sekaligus sepenuhnya Allah. Saat Ia merasa terasing dari Bapa-Nya, hal ini menggambarkan pengorbanan yang harus dilakukan untuk penebusan umat manusia. Dengan mengutip Mazmur 22, seruan Yesus memperlihatkan bahwa Ia memenuhi nubuatan Perjanjian Lama.
Makna Teologis
Penafsir percaya bahwa seruan ini menandakan puncak dari krisis spiritual. Matthew Henry menjelaskan bahwa Yesus mengalami perpisahan dari kasih dan kehadiran Bapa selama saat-saat keputusan penyaliban. Hal ini memberikan pemahaman mendalam tentang pengorbanan-Nya dan fakta bahwa Ia sepenuhnya memahami penderitaan umat manusia.
Kaitan dengan Ayat Lain
Ayat ini memiliki beberapa rujukan silang yang mendalam dan memperkaya pemahaman kita:
- Mazmur 22:1 - "Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?"
- Ibrani 5:7 - Menggambarkan doa Yesus di taman Getsemani.
- Yesaya 53:5 - Dia ditikam karena transgresi kita, dicambuk karena kejahatan kita.
- 2 Korintus 5:21 - Dia yang tidak mengenal dosa dijadikan dosa untuk kita.
- Markus 15:34 - Menyajikan seruan Yesus yang sama dalam konteks yang berbeda.
- Lukas 23:46 - "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku."
- Yohanes 19:30 - "Sudah selesai!" menandai penyelesaian karya penebusan.
Analisis Komparatif
Melalui analisis komparatif, kita dapat melihat bagaimana tema penebusan muncul dalam berbagai konteks dalam Alkitab. Misalnya, sambil mengamati perbandingan antara Mazmur 22 dan Matius 27:46, kita dapat memahami esensi pengorbanan Yesus dan bagaimana hal itu memengaruhi teologi Kristen.
Kesimpulan
Ayat Matius 27:46 bukan hanya sekadar kata-kata pada saat penyaliban, tetapi menjadi inti dari pengertian penebusan dan relasi kita dengan Tuhan. Melalui kesedihan dan pengabaian ini, kita diundang untuk merenungkan cinta dan penghilangan yang Yesus alami demi keselamatan kita. Dengan merujuk pada berbagai narasi lain dalam Alkitab, kita dapat membangun jembatan pemahaman yang lebih dalam dan menelusuri tema penebusan sepanjang Kitab Suci.
Referensi untuk Studi Alkitab
Bagi mereka yang ingin mendalami lebih lanjut tentang keterkaitan ayat-ayat ini, berikut adalah beberapa alat dan referensi untuk studi Alkitab:
- Alat untuk merujuk silang dalam Alkitab.
- Konkordansi Alkitab yang memudahkan pencarian tema.
- Panduan referensi silang Alkitab.
- Metode studi Alkitab yang dapat membantu dalam cross-referencing.
- Sumber daya referensi Alkitab yang komprehensif.
Kesempatan untuk Merenungkan
Dengan berfokus pada Matius 27:46 dan referensi terkait, kita diingatkan bahwa pemahaman Alkitab adalah perjalanan yang berkelanjutan. Pertanyaan-pertanyaan yang dapat kita renungkan termasuk:
- Apa yang menjadi inti dari seruan Yesus?
- Bagaimana pikiran kita tentang penebusan dipengaruhi oleh pemahaman ayat ini?
- Apa lagi yang dapat kita pelajari dari Yohanes, Markus, dan Lukas tentang peristiwa penyaliban?