Pengantar ayat konsep: Lukas 23:46
Ayat ini mencatat momen krusial dalam kehidupan Yesus Kristus yang berasal dari Injil Lukas. Dalam Lukas 23:46, Yesus berseru kepada Bapa-Nya menjelang akhir hayat-Nya di kayu salib: “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawa-Ku.” Ini adalah ungkapan penyerahan dan iman total kepada Allah, yang memberi kita pemahaman mendalam tentang apa arti iman dalam situasi krisis.
Makna dan Penjelasan Ayat
Interpretasi dari Lukas 23:46 dapat diperoleh dengan mempertimbangkan berbagai pandangan dari komentator terkenal seperti Matthew Henry, Albert Barnes, dan Adam Clarke. Berikut adalah beberapa poin penting yang menyoroti makna mendalam dari ayat ini.
Penyerahan kepada Allah
Yesus mengekspresikan penyerahan total kepada Allah Bapa. Matthew Henry menggarisbawahi bahwa ini menunjukkan betapa dalamnya hubungan Kristus dengan Bapa, dan bagaimana Dia mempercayakan keseluruhan nasib-Nya kepada-Nya. Dia mencontohkan bahwa ini adalah contoh teladan bagi kita dalam otoritas dan penyerahan.
Iman dalam Kesakitan
Albert Barnes mencatat bahwa dalam saat-saat paling menyakitkan dan menyedihkan, Yesus tetap berpegang pada imannya. Meskipun mengalami penderitaan yang tak terlukiskan, pengabdian dan kepercayaan-Nya kepada Bapa tidak tergoyahkan. Ini menunjukkan kepada kita bahwa iman tidak hanya ada dalam suka cita, tetapi juga dikembangkan dan dibuktikan melalui kesulitan.
Referensi Alkitab
Berikut adalah beberapa referensi lain dari Alkitab yang menunjukkan relevansi dan tema yang sama dengan Lukas 23:46:
- Psalms 31:5 - “Ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku.”
- Yohanes 19:30 - “It is finished.”
- Matthew 27:50 - Yesus “menghembuskan nafas terakhir.”
- Lukas 22:42 - “Jadilah kehendak-Mu.”
- Acts 7:59 - Stefanus menyerahkan roh kepada Tuhan.
- Hebrews 12:2 - Yesus, yang mengarahkan pandangan-Nya kepada penghiburan Allah.
- 1 Petrus 2:23 - Dia tidak membalas dalam penganiayaan.
Konsepsi Teologis
Adam Clarke menambahkan bahwa niat Yesus adalah untuk memperlihatkan hubungan-Nya dengan umat manusia, memberi harapan kepada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesengsaraan. Penyerahan ini menjadi model bagi kita untuk mempercayakan hidup kita kepada Tuhan, apapun keadaan yang kita hadapi.
Kesimpulan
Dengan demikian, Lukas 23:46 bukan hanya sekadar perkataan akhir Kristus, tetapi juga sebuah pelajaran tentang kepercayaan, penyerahan, dan relasi kita dengan Allah. Menggunakan alat-alat untuk penelusuran Alkitab kita dapat memahami lebih lanjut tentang tema penyerahan dan kepercayaan dalam konteks lebih luas. Ini membantu kita dalam memberikan penjelasan Alkitab yang lebih menyeluruh dan koneksi antara ayat-ayat yang berbeda, menciptakan dialog Inter-Bible yang menambah kekayaan kita dalam mempelajari Firman Tuhan.
Referensi Tambahan
Dalam studi di atas, penting untuk memanfaatkan sumber daya referensi Alkitab. Menggunakan bahan-bahan seperti Bible concordance atau Bible cross-reference guide dapat membantu dalam memperdalam analisis perbandingan ayat-ayat Alkitab. Ini menciptakan pemahaman lebih baik tentang penyatuan tema dalam Alkitab dan bagaimana kita bisa menggunakan referensi silang Alkitab untuk persiapan khotbah.
*** Komentar ayat Alkitab terdiri dari sumber domain publik. Konten dihasilkan dan diterjemahkan menggunakan teknologi AI. Harap informasikan kami jika ada koreksi atau pembaruan yang diperlukan. Umpan balik Anda membantu kami meningkatkan dan memastikan keakuratan informasi kami.