Firman Tuhan di Kisah Para Rasul 7:60

Di dalam Kisah Para Rasul 7:60, kita menemukan momen yang sangat penting dalam narasi Alkitab, di mana Stefanus, martir pertama, berdoa saat menghadapi kematiannya. Ayat ini berbunyi: "Dan sambil berlutut, ia berseru dengan suara nyaring: 'Tuhan, janganlah menghitung dosa ini terhadap mereka.' Dan setelah ia berkata demikian, ia tertidur."

Makna Ayat

Di balik kata-kata sederhana ini terdapat kedalaman spiritual yang besar. Mari kita telusuri makna dari ayat ini melalui beberapa komentar Alkitab yang terkenal.

Pernyataan Pengampunan

Matthew Henry mencatat bahwa permohonan Stefanus kepada Tuhan untuk mengampuni para pelaku kekerasan tersebut menunjukkan karakter Kristus. Ini mengingatkan kita pada kata-kata Yesus di kayu salib. Stefanus mengikuti teladan Kristus dengan memberikan pengampunan pada saat tertekan.

Kesaksian yang Kuat

Albert Barnes menekankan bahwa kematian Stefanus bukan hanya tentang dirinya, tetapi merupakan kesaksian yang kuat bagi mereka yang menyaksikannya. Dengan berdoa untuk pengampunan, ia menunjukkan kasih yang tulus dan penuh iman meskipun dalam situasi yang paling sulit.

Menyerahkan Diri kepada Tuhan

Adam Clarke menyoroti makna "tertidur". Ini menggambarkan transisi dari hidup ke kematian, di mana tubuh fisik terpisah dari jiwa yang akan menerima kehidupan kekal. Stefanus menunjukkan ketenangan luar biasa saat menghadapi kematian, memperlihatkan keyakinan akan janji keselamatan.

Hubungan dengan Versi Alkitab Lain

Untuk lebih memahami konteks dan kedalaman dari Kisah Para Rasul 7:60, penting untuk melihat ayat-ayat lain yang terkait. Berikut adalah beberapa referensi silang yang menunjukkan keterkaitan:

• Lukas 23:34: "Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." (Doa pengampunan Yesus di kayu salib)
• Matius 5:44: "Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan doakanlah orang yang menganiaya kamu."
• 1 Petrus 2:23: "Ketika Ia dicela, Ia tidak membalas dengan celaan; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi menyerahkan segalanya kepada Dia yang menghakimi dengan adil."
• Roma 12:19: "Saudara-saudaraku, janganlah kita membalas kejahatan dengan kejahatan, melainkan berikanlah kesempatan untuk Iman."
• Kolose 3:13: "Hendaklah kamu saling membalas, seperti Tuhan telah mengampuni kamu, demikian pula kamu harus mengampuni."
• Efesus 4:32: "Tapi jadilah kamu ramah seorang kepada yang lain, pengasih, saling mengampuni, sama seperti Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu."
• 1 Yohanes 3:16: "Oleh karena itu kita mengetahui kasih Kristus, yaitu Ia telah mati untuk kita. Maka kita pun harus menyerahkan jiwa kita untuk saudara-saudara kita."

Penerapan Ayat dalam Kehidupan Sehari-hari

Mengetahui makna dari Kisah Para Rasul 7:60 mendorong kita untuk menerapkan nilai-nilai pengampunan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa poin yang dapat membantu kita memahami dan menerapkan ayat ini:

• Menerima Pengampunan: Belajar untuk menerima pengampunan Allah dan memperkenalkannya kepada orang lain.
• Memberikan Pengampunan: Berlatih untuk memaafkan orang-orang yang menyakiti kita, terlepas dari kesulitan yang ada.
• Bersaksi dengan Hidup: Menjadi saksi Kristus dalam tindakan kita sehari-hari, menunjukkan kasih tanpa syarat.
• Menyerahkan Mandat kepada Tuhan: Dalam saat-saat penderitaan, percayalah kepada Tuhan untuk menghakimi dan mengatur keadilan.
• Merenungkan Pengorbanan: Mengingat pengorbanan Yesus dan bagaimana hal itu memberikan kita teladan untuk diikuti.

Kesimpulan

Kisah Para Rasul 7:60 adalah contoh luar biasa tentang iman, pengampunan, dan kesaksian di tengah kesulitan. Ibda mempelajari makna dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari akan sangat membantu. Memahami makna ayat Alkitab ini melalui komentar Alkitab dan teks-teks sakral lain akan memperkaya pengetahuan kita dan mendekatkan kita kepada ajaran Kristus.