Penjelasan Ayat Alkitab: Matius 19:11
Matius 19:11 berbicara tentang ajaran Yesus mengenai perkawinan dan perjanjian hidup selibat. "Tetapi Ia berkata kepada mereka: 'Bukan semua orang mampu menerima firman ini, melainkan hanya mereka yang telah diberi karunia.'"
Dalam konteks ini, Yesus menyatakan bahwa tidak semua orang dipanggil untuk hidup dalam keadaan yang sama.
Banyak interpretasi dan pemahaman dari ayat ini dapat diperoleh dari berbagai komentar Alkitab publik.
Di bawah ini adalah beberapa makna yang terkandung dalam Matius 19:11 dengan mengacu pada komentar-komentar oleh Matthew Henry, Albert Barnes, dan Adam Clarke.
Makna Dasar dari Matius 19:11
Berdasarkan komentar Matthew Henry, ayat ini menekankan keputusan untuk hidup selibat sebagai pilihan yang diberikan oleh Tuhan kepada beberapa orang. Dalam firman ini, Yesus menegaskan bahwa ada orang-orang yang "dibuat sanggup" untuk hidup tanpa menikah demi Kerajaan Surga.
Albert Barnes menambahkan bahwa bukan hanya karunia, tetapi juga kemauan individu untuk mengikut Tuhan yang berperan dalam pilihan hidup ini. Ia mencatat bahwa beberapa orang memilih selibat untuk pelayanan kepada Tuhan, sementara yang lain terikat oleh keinginan daging dan kebutuhan untuk menikah.
Adam Clarke juga menyoroti pentingnya konteks sosial dan budaya pada zaman Yesus, di mana pernikahan sangat dihargai. Clarke berpendapat bahwa pernyataan Yesus memberikan kebebasan dan pengertian baru tentang komitmen spiritual yang tinggi ini, menunjukkan bahwa kasihan dan tujuan spiritual bisa lebih tinggi dari norma-norma sosial yang biasa.
Pengertian dan Interpretasi
Matius 19:11 tidak hanya mengajak kita untuk mempertimbangkan pilihan pribadi kita dalam aspek pernikahan, namun juga mendorong kita untuk menghargai berbagai panggilan dan karunia yang diberikan Tuhan kepada individu.
Ini menggambarkan adanya keanekaragaman dalam cara orang menghidupi iman mereka, termasuk bagaimana mereka menjalani hubungan dan memilih jalan hidup.
- Pendidikan Spiritual: Setiap orang dipanggil untuk mencari tahu apa yang Tuhan inginkan untuk hidup mereka.
- Kepentingan Kerajaan Surga: Live atau hidup untuk tujuan yang lebih besar dari sekadar kebutuhan diri sendiri.
- Penerimaan: Pentingnya menerima kedaulatan Tuhan dalam setiap pilihan hidup.
Konteks Ayat dan Referensi Silang
Ayat ini dapat digabungkan dengan beberapa ayat lain dalam Alkitab untuk membentuk pemahaman yang lebih holistik. Berikut adalah beberapa referensi silang yang relevan dengan Matius 19:11:
- 1 Korintus 7:7-8: Pernyataan Paulus tentang status lajang.
- Mateus 19:12: Penjelasan lebih lanjut tentang selibat.
- Markus 10:29-30: Janji Tuhan bagi yang meninggalkan segalanya untuk mengejar Kerajaan.
- Lukas 20:34-35: Tentang kehidupan di langit yang tidak lagi mengenal pernikahan.
- 1 Timotius 5:14: Anjuran untuk menikah daripada menjalan hidup dalam kesusahan.
- Efesus 5:31: Pengajaran tentang kesatuan dalam pernikahan.
- Keputusan 32:17: Konsekuensi memilih untuk hidup dengan cara tertentu.
Koneksi Tematik dalam Alkitab
Matius 19:11 juga menunjukkan adanya koneksi tematik antara dua perjanjian (Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru) yang dapat dieksplorasi melalui alat bantu referensi Alkitab,
di mana kita dapat menggali lebih dalam tentang bagaimana ajaran Yesus berhubungan dengan hukum-hukum yang ada sebelumnya.
Pemahaman yang diperoleh dari perbandingan antara dua ajaran ini bisa sangat membantu dalam studi Alkitab yang komprehensif.
Panduan dan Alat untuk Referensi Silang Alkitab
Untuk mereka yang ingin menggali lebih dalam mengenai konsep ini, ada berbagai alat dan sumber daya referensi Alkitab yang tersedia,
termasuk sistem referensi silang dan panduan studi.
Beberapa alat ini bisa membantu:
- Alat bantu referensi Alkitab digital: Membantu menemukan koneksi antara ayat dengan cepat.
- Konkordansi Alkitab: Menyediakan pencarian kata kunci untuk mengaitkan ide dan tema yang berkaitan.
- Studi yang memadai: Metode studi untuk ditemukan dalam membandingkan teks-teks kitab.
Kesimpulan
Matius 19:11 menawarkan pesan yang dalam mengenai panggilan individu dalam konteks hidup beriman. Melalui pemahaman yang diperoleh dari komentar publik,
kita dapat melihat bahwa hidup dalam pernikahan dan hidup selibat dihadapkan dengan pilihan-pilihan yang sama pentingnya,
dan keduanya membutuhkan penyerahan diri dan komitmen kepada Tuhan.
Dengan demikian, merujuk pada referensi silang lainnya memberi kita kerangka yang lebih luas untuk memahami konteks dari pernyataan Yesus dan menerapkannya dalam kehidupan kita hari ini.