Penjelasan dan Tafsir Matius 26:42
Versi Alkitab: "Lalu Ia pergi lagi dan berdoa untuk kedua kalinya, katanya: 'Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya ini tidak dapat lalu, kecuali Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu.'" (Matius 26:42)
Matius 26:42 mengungkapkan momen penting dalam doa Yesus di Taman Getsemani, menjelang penangkapan dan penderitaannya. Dalam konteks ini, beberapa ahli tafsir memberikan wawasan yang mendalam mengenai arti dan makna dari ayat ini.
Makna Ayat
Ayat ini menunjukkan:
- Ketegangan Emosional: Yesus mengalami ketegangan sebelum penyaliban, secara manusiawi merasa berat akan apa yang akan dihadapi.
- Ketaatan kepada Allah: Meskipun mengalami kesulitan, Yesus tetap menyerahkan diri kepada kehendak Bapa-Nya, menunjukkan teladan ketaatan yang sempurna.
- Konsep Salib: Ayat ini menekankan bahwa salib adalah bagian dari rencana keselamatan Allah dan ketidakstabilan emosional Yesus sebagai manusia yang merangkul beban dunia.
Tafsir dari Para Ahli
1. Matthew Henry
Matthew Henry menyoroti bahwa dalam momen penyaliban, Yesus tidak hanya berdoa, tetapi dia berjuang dengan kehendak-Nya dan kehendak Bapa. Dia ingin agar jika mungkin, cawan itu berlalu dari-Nya, tetapi selalu kembali kepada penyerahan penuh pada rencana Allah.
2. Albert Barnes
Albert Barnes mencatat bahwa frasa "jadilah kehendak-Mu" mengandung pengakuan dan penyerahan. Yesus tidak menolak apa yang harus Dia lakukan. Ini menunjukkan kekuatan iman dan kepasrahan total kepada Tuhan.
3. Adam Clarke
Adam Clarke menggarisbawahi pentingnya pencarian kehendak Tuhan dalam hidup kita. Dalam konteks ini, Yesus memberikan contoh bagaimana kita seharusnya merespons kesulitan dengan doa dan pencarian untuk kehendak Tuhan dalam setiap aspek hidup kita.
Referensi Silang Alkitab
Matius 26:42 dapat dihubungkan dengan beberapa versus Alkitab lainnya:
- Lukas 22:42: "Bapa, jika Engkau mau, jauhkanlah cawan ini dari pada-Ku; tetapi janganlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mu yang terjadi."
- Markus 14:36: "Dan berkata: 'Abba, Bapa! Tidak ada yang tidak mungkin bagi-Mu; jauhkanlah cawan ini dari pada-Ku; tetapi janganlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mu yang terjadi.'"
- Filipi 2:7-8: "Tetapi telah mengosongkan diri-Nya sendiri dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan mati di kayu salib."
- Yohanes 12:27: "Sekarang hati-Ku terharu, dan apakah yang akan kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tetapi justru untuk saat inilah Aku datang."
- Roma 12:2: "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan mana kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah, dan yang sempurna."
- 1 Petrus 2:21: "Sebab untuk itu kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kita, dan telah meninggalkan teladan bagi kita, supaya kita mengikuti jejak-Nya."
- Markus 10:45: "Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Kesimpulan
Matius 26:42 mencerminkan momen krusial dari perjuangan Yesus di Taman Getsemani. Melalui penyerahan-Nya kepada kehendak Bapa, kita belajar tentang pentingnya mengikuti kehendak Tuhan dalam hidup kita. Ayat dan tafsir ini juga membantu kita untuk memahami bagaimana berbagai bagian Alkitab berinteraksi satu sama lain, menciptakan dialog inter-Biblikal yang kaya.
Untuk memahami arti ayat Alkitab dengan lebih dalam, seorang pembaca dapat menggunakan alat untuk referensi silang Alkitab atau panduan referensi Alkitab yang ada. Dengan cara ini, kita dapat memperluas pemahaman kita tentang hubungan antar ayat Alkitab dan tema yang lebih luas dalam pengajaran Alkitab.
*** Komentar ayat Alkitab terdiri dari sumber domain publik. Konten dihasilkan dan diterjemahkan menggunakan teknologi AI. Harap informasikan kami jika ada koreksi atau pembaruan yang diperlukan. Umpan balik Anda membantu kami meningkatkan dan memastikan keakuratan informasi kami.