Makna Ayat Alkitab: Matius 21:28
Matius 21:28 adalah sebuah perumpamaan yang diberikan oleh Yesus untuk mengajarkan tentang ketaatan dan pertobatan. Dalam ayat ini, Yesus menanyakan kepada orang-orang, "Apa pendapatmu tentang hal ini?" dan melanjutkan dengan cerita dua anak lelaki yang diminta oleh ayah mereka untuk pergi ke kebun anggur. Anak yang pertama menolak tetapi kemudian bertobat dan pergi, sementara yang kedua setuju tetapi tidak melakukannya. Perumpamaan ini menggambarkan sifat asli dari tindakan versus hanya kata-kata.
Interpretasi dan Penjelasan
Menurut Matthew Henry, perumpamaan ini menunjukkan bahwa tindakan nyata lebih penting dibandingkan dengan kata-kata kosong. Anak yang pertama menjalani proses pertobatan sementara yang kedua tidak melakukan apa yang dia katakan, menggambarkan sifat kebanyakan orang yang hanya berbicara tetapi tidak bertindak. Di sini, Yesus menjelaskan betapa pentingnya hati yang tulus dalam ketaatan kepada Tuhan.
Albert Barnes menekankan bahwa Yesus menunjukkan kepada orang-orang Farisi dan pemimpin agama bahwa mereka serupa dengan anak yang kedua; mereka berbicara tentang ketaatan kepada Allah tetapi tidak melaksanakannya. Ini mengajak kita untuk merenungkan kesungguhan iman kita. Menyadari betapa sering kita gagal untuk memenuhi janji-janji kita kepada Tuhan dapat membawa kepada saat pertobatan.
Menurut Adam Clarke, perumpamaan ini menyoroti sifat dari pertobatan sejati. Ketaatan sejati bermanifestasi dalam tindakan. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun kita mungkin membuat kesalahan, yang terpenting adalah bagaimana kita menanggapi panggilan Allah dalam hidup kita dan berapa kali kita kembali kepada-Nya setelah menyadari kesalahan. Dia menyatakan bahwa Tuhan lebih menghargai hati yang bersedia untuk berubah dibandingkan dengan semangat yang hanya bersifat verbal.
Penghubungan Ayat Alkitab
Matius 21:28 memiliki banyak hubungan dengan ayat-ayat lain di Alkitab, termasuk:
- Matius 3:8 - "Jadilah buah yang layak untuk pertobatan."
- Lukas 6:46 - "Mengapa kamu memanggil Aku: 'Tuhan, Tuhan!', tetapi tidak melakukan apa yang Kuperintahkan?"
- Jakobus 1:22 - "Tetapi jadilah pelaku firman, dan jangan hanya pendengar saja."
- Roma 2:13 - "Sebab bukanlah orang yang mendengar hukum Taurat yang benar di hadapan Allah, tetapi orang yang melakukan hukum Taurat yang akan dibenarkan."}
- 1 Yohanes 3:18 - "Anak-anakku, marilah kita mencintai, bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran."
- Lukas 15:17-20 - Kisah tentang Anak yang Hilang, menggambarkan pertobatan kembali kepada Bapa.
- Matius 7:21 - "Bukan setiap orang yang berseru kepadaKu, 'Tuhan, Tuhan!' akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, melainkan dia yang melakukan kehendak BapaKu yang di sorga."
Kesimpulan
Secara keseluruhan, Matius 21:28 mengajak kita untuk merenungkan sikap dan tindakan kita sebagai pengikut Yesus. Kita diajarkan untuk bukan hanya berbicara tetapi juga melakukan kehendak Allah. Makna dari perumpamaan ini mengajak kita untuk bersikap jujur terhadap diri sendiri dan penyertaan Tuhan dalam hidup kita.
Kesesuaian Penafsirannya dalam Konteks Lain
Penting untuk mengamati bahwa pengajaran dari perumpamaan ini tidak hanya relevan dalam konteks pribadi tetapi juga dalam komunitas. Dalam konteks gereja, hal ini bertanya kepada kita tentang ketaatan sebagai tubuh Kristus. Apakah kita sebagai gereja melakukan apa yang Tuhan maksudkan untuk kita lakukan? Matius 21:28 berfungsi sebagai pengingat untuk merenungkan kesalahan kita dan berusaha untuk kembali kepada Allah, melaksanakan kehendakNya dengan lebih baik.
Referensi Tambahan
Untuk memperdalam pemahaman, beberapa alat dan sumber daya relevan dapat digunakan, seperti:
- Alat untuk rujukan silang Alkitab.
- Konkordansi Alkitab.
- Panduan rujukan silang Alkitab.
- Sistem rujukan silang Alkitab.
- Metode studi Alkitab dengan rujukan silang.
Kolaborasi Teks Alkitab
Penting untuk memahami perlunya merujuk ke teks-teks lain di dalam Alkitab untuk mendapatkan pandangan yang lebih lengkap. Contohnya, menganalisis hubungan antara Matius 21:28 dan Matius 7:21 menciptakan dialog inter-Biblical yang mendalam, menggambarkan bahwa Tuhan mendesak untuk melakukan kehendakNya lebih dari sekedar kata-kata. Rujukan silang semacam ini sangat berharga dalam mempersiapkan khotbah dan untuk memahami tema yang berhubungan di dalam Alkitab.