Penjelasan Ayat Alkitab: Lukas 18:10
Ayat ini menggambarkan dua orang yang pergi ke Bait Allah untuk berdoa: seorang Farisi dan seorang pemungut cukai. Konteks dari pernyataan ini sangat penting dalam memahami arti dari permohonan dan kesombongan dalam doa.
Makna Ayat
Dalam Lukas 18:10, kita melihat kontras antara dua individu yang memiliki tinggi dan rendah pandangan dalam masyarakat. Farisi, yang mewakili yang saleh, berdoa dengan cara yang mencolok dan sombong, sementara pemungut cukai, yang dianggap berdosa, berdoa dengan kerendahan hati.
Pentingnya Kerendahan Hati
Farisi mengingatkan kita pada bahaya kesombongan dan percaya diri dalam praktik ibadah. Adam Clarke menyebutkan bahwa tindakan berdoa Farisi lebih kepada memperlihatkan dirinya sendiri daripada benar-benar berserah kepada Tuhan. Sebaliknya, pemungut cukai menggambarkan sikap yang seharusnya dimiliki setiap orang ketika berhadapan dengan Tuhan.
Interpretasi dari Komentar Alkitab
-
Matthew Henry: Menyoroti bahwa doa yang diterima adalah doa yang datang dari hati yang tulus, bukan dari kesombongan.
-
Albert Barnes: Menggambarkan bagaimana pemungut cukai adalah representasi dari orang yang benar-benar menyadari kelemahannya dan membutuhkan kasih karunia.
-
Adam Clarke: Menyatakan bahwa penerimaan dari Tuhan bukan berdasarkan status sosial, tetapi berdasarkan sikap hati.
Konteks Teologis
Penting untuk memahami konteks sosial dan religius pada saat itu. Farisi adalah simbol dari praktik keagamaan yang kaku dan penuh dengan tradisi, sementara pemungut cukai dianggap sebagai sosok yang terasing dan dicemooh.
Dari perspektif teologis, ayat ini menggambarkan tema inklusivitas kasih Tuhan yang menjangkau mereka yang terpinggirkan. Ini juga menunjukkan jurang antara penampilan luar dan kondisi batin yang sesungguhnya.
Referensi Silang
Berikut adalah beberapa ayat yang terkait dengan Lukas 18:10 yang bisa memberikan pemahaman lebih lanjut:
- Mateus 5:20: Tentang kebenaran lebih dari pada para Farisi.
- Yohanes 4:24: Tentang beribadah dalam roh dan kebenaran.
- Jakobus 4:6-10: Mengenai kerendahan hati di hadapan Tuhan.
- Lukas 14:11: Siapa yang meninggikan diri akan direndahkan.
- 1 Petrus 5:5: Panggilan untuk mengenakan kerendahan hati.
- Roma 3:23: Semua orang telah berbuat dosa.
- Kolose 3:12: Mengajak untuk menjadi rendah hati satu sama lain.
Kesimpulan
Lukas 18:10 mengajak kita untuk merenungkan tentang sikap hati kita ketika datang kepada Tuhan. Ini adalah panggilan untuk menyadari bahwa usaha kita tidak cukup, dan bahwa Tuhan menginginkan kerendahan hati serta ketulusan dalam doa.
Panduan untuk Studi Alkitab
Dalam melakukan studi Alkitab, penting untuk menggunakan alat bantu seperti koncordansi Alkitab dan panduan referensi silang untuk menggali makna yang lebih dalam serta hubungan antar ayat.
Sumber Daya untuk Referensi Alkitab
- Buku Koncordansi Alkitab: Alat untuk menemukan ayat yang berhubungan.
- Sistem Referensi Silang Alkitab: Memudahkan dalam mengidentifikasi tema yang sama di Alkitab.
- Bahan Referensi Alkitab: Menyediakan konteks dan latar belakang setiap ayat.
Ringkasan
Dengan menggunakan Lukas 18:10 sebagai pusat studi, kita dapat memahami lebih banyak tentang bagaimana kesombongan dan kerendahan hati berperan dalam hubungan kita dengan Tuhan. Dasar dari setiap doa yang efektif adalah ketulusan dan kesadaran akan kebutuhan kita akan Tuhan.
*** Komentar ayat Alkitab terdiri dari sumber domain publik. Konten dihasilkan dan diterjemahkan menggunakan teknologi AI. Harap informasikan kami jika ada koreksi atau pembaruan yang diperlukan. Umpan balik Anda membantu kami meningkatkan dan memastikan keakuratan informasi kami.